(Quran ayat2 Mekkiyah) toleran,blm punya pengikut [73.10] Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Namun dari ayat toleransi diatas itu, kita kini beralih ke ayat paling intoleran; tiba-tiba sang Pencipta Alam Semesta benci benar dgn kafir:
(Quran surat2 Madaniyah) intoleran,sdh hijrah,sdh punya ribuan pengikut [8.12]
... Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Logika Barat didasarkan pada hukum kontradiksi—kalau dua hal bertentangan (kontradiksi), maka paling tidak satu mestinya salah. Namun logika Islam adalah DUALISTIK; dua hal bisa saling kontradiksi dan keduanya benar.
Tidak ada sistem dualistis yg bisa diukur oleh satu jawaban. Inilah alasan mengapa argumen ttg mana Islam “yg benar” tidak akan pernah selesai, karena memang tidak ada satu jawaban.
Sistem dualistis hanya bisa diukur dgn STATISTIK.
Contoh, mari kita lihat pertanyaan ini: apa sih sebenarnya jihad? Perjuangan batin atau perang? Nah, mari kita lihat hadis Bukhari, karena ia berulang-ulang berbicara ttg jihad. Dlm Bukhari, 97% rujukan jihad adalah ttg perang dan 3% ttg perjuangan batin. Jadi, jawaban statistiknya adalah jihad = 97% perang dan 3% = perjuangan batin. Apakah jihad = perang? Ya 97%. Apakah jihad = perjuangan batin ? Ya - 3%. Yang mana yg benar dan harus diikuti, yang 3 persen atau yang 97 persen?
Jadi, dlm setiap argumen ttg Islam, jawabannya adalah selalu : kedua-duanya benar. Kedua sisi dualisme itu beTULL ........Muslim ekstrimis umumnya melakukan terorisme atas nama agama karena punya beberapa pemahaman : (1) bahwa khalifah adalah sistem pemerintahan yang benar menurut Islam dan dianggap terbaik bagi umat manusia, (2) bahwa pembunuhan terhadap non muslim dibenarkan untuk menegakkan kekhalifahan, (3) bahwa pembunuhan terhadap muslim pun dibenarkan jika dianggap membahayakan kaum mereka, (4) bahwa mati saat membela agama akan mendapatkan balasan terbaik dari tuhannya.
Pemahaman muslim ekstrimis itu bukan tanpa dasar, dalil yang mendukung hal tersebut memang ada. Bahwa memang ada ayat yang secara literal memerintahkan muslim untuk memerangi non muslim hingga mereka masuk Islam atau membayar jizyah (at Taubah ayat 29), begitu pula ada dalil yang membenarkan mereka untuk menyerang muslim lain yang dianggap sesat dan munafik (kasus Masjid al Dhirar), serta dalil bahwa orang yang meninggal ketika berjihad akan langsung masuk surga tanpa proses hisab lebih dulu. Jadi kalau dibilang terorisme yang mengatasnamakan Islam itu tidak ada hubungannya dengan Islam, itu omong kosong.
0 comments:
Post a Comment